Kala ku lihat
pohon-pohon meranggas di musim kemarau, menggugurkan semua daunnya yang tak
algi menghijau. Bak manusia yang tengah kehilangan semangat dan keyakinannya.
Karena keputusasaan yang menghampirinya. Bukankah hidup ini telah ditulis
ketentuan-Nya. Mengapa kita masih belum juga memahami makna dari kehidupan ini?
Melihat
mentari, yang masih setia berthawaf di garis edarnya. Bumi, bulan dan seluruh
penduduk angkasa raya. Namun manusia pun masih berdiri di bumi dengan
angkuhnya. Memperebutkan kuasa yang entah hanya sebentar saja.
Wahai
sahabat-sahabat yang sedang dilanda gundah gulana. Bangun dan bangkitlah
segera. Belajarlah dan berusahalah dengan tekun . Tekunlah, jangan sampai Anda
menyerah terhadap nasib. Lalu menyesali nasib yang Anda ciptakan sendiri. Namun
bergeraklah, dan dengan izin Allah SWT. Biarlah nasib yang menyerah sebab
ketekunan Anda. Hilangkan keluhan dan fokuslah kepada impianmu. Maka lakukan
saja yang terbaik...
Ketekunan,
dengan ketekunan semua halangan akan segera beredar dari hadapan kita.
Ketekunan adalah kunci kesuksesan. Ketekunan, keuletan, kesabaran yang akan
membawa kita menuju sebuah arti kehidupan. Biarlah nasib yang menyerah sebab
ketekunan kita, sebab keuletan kita dan sebab kesabaran kita. Bergeraklah,
berusaha dan berikhtiarlah serta berdoalah. Pasti Anda akan berhasil. Karena
itu adalah sunatullah – hukum Tuhan.
Semua pasti
mendapatkan apa yang kita inginkan, jangan pernah mendengarkan apa yang mereka
bicarakan. Atau jangan pernah menjadi bagian dari mereka yang selalu
membicarakan kekurangan orang lain. Tetaplah fokus pada apa yang akan menjadi
tujuan Anda. Tetaplah yakin akan pertolongan Allah yang Maha Kuasa. Yakin
dengan seyakin-yakinnya.
Kuayunkan
langkahku menyusuri jalan hidupku dengan senyuman. Dengan kebahagiaan dan
keyakinan. Walau banyak permasalahan dan kesulitan namun aku yakin bukanlah aku
seorang yang merasakannya. Setiap insan pasti merasakan kegundahan dalam
dadanya. Entah itu permasalahan ataupun ujian. Namun semua memang telah Alla
atur dalam kehendak-Nya. Hidupku indah dan aku baik-baik saja. Aku yakin dan
selalu yakin dan terus bertambah-tambah keyakinan dalam palung jiwaku akan
pertolongan Allah. Ah, kenapa terkadang juga aku masih harus meragukannya.
Namun aku terus berusaha untuk melatihnya. Melatih hatiku untuk sekuat mungkin,
melatih hatiku untuk setenang mungkin. Menghadapi dunia yang tentu ibarat laut
yang tak selalu tenang.
Dalam cinta dan
sujudku kuhaturkan segala doa dan harapan yang selalu aku ingin wujudkan.
Kenekadan tersendiri yang Allah gariskan dengan berbagai semangat cinta-Nya.
Dalam kesetiaan dan dalam keikhlasanku untuk menjalani hidup. Bukan seberapa
banyak yang kita dapat, namun seberapa banyak yang kita beri.
Hujan, jatuh
meneteskan secercah asa dan semangat. Menyuntikkan harapan untuk memulai awal
musim semi yang baru. Menyentuh tanah dan kemudian menghilang. Ada jutaan tetes
hujan yang tidak mungkin mampu kita hitung. Pelangi berwarna-warni memberi
harapan baru kepada manusia. Memberi sejuta biasan dan perumpamaan atas
kekuasaan Tuhan.
Dalam sujudku,
aku yakin Tuhan akan menjawab doa-doaku. Dalam tangisku, aku yakin Allah
mendengar getaran hatiku....
Comments
Post a Comment