Musim hujan datang lagi.
Bersemi kembali bunga-bunga yang dulu layu diterpa panasnya sianr mentari yang
menyengat dan kini mulai mekar. Padang ilalang mulai menghijau lagi, tumbuhan
mulai menengakkan kembaali batangnya dengan gagahnya. Indah.
Kala musim hujan tiba,
perasaanku selalu lain. Ada setangkup rasa bahagia yang menyusup di hati.
Melihat hijaunya alam sekitar, melihat pepohonan yang basah. Melihat kebun yang
becek, sawah yang siap untuk ditanam membuat hatiku rasanya membuncah. Tak ada
gundah gulana lagi. Aku teringat masa-masa kecilku yang indah. Aku ingat masa
sekolah ku yang sangat luar biasa yang selalu aku rindukan.
Waktu aku kecil, aku
sangat suka membaca. Sejak zaman SD aku selalu rajin ke perpustakaan. Di SD
tidak bisa disebut perpustakaan, karena hanya terdapat duabuah lemari di kelas
1, dibelakang dapur. Namun aku selalu menghabiskan waktuku untuk membaca
disana. Sampai aku bawa pulang dan banyak yang tidak aku kembalikan. Aku sampai
masih ingat beberapa judul buku yang aku baca. Ada “Ali Barkah dan sebutir
telur”, “Ladang Warisan,” “Wajib Belajar 9 Tahun”, “ Kartini”, “Kerajaan
Singosari”, “Kasih ibu tak terbatas Lautan”, “Kemarau Panjang”, dan masih
banyak lagi. Sebagian besar buku itu aku baca lebih dari sekali sehingga aku
sampai hafal isinya. Dan sewaktu itu, aku masih memiliki daya imajinasi yang
tinggi sehingga buku-buku itu banyak menginspirasiku.
Saat hujan turun dengan
derasnya, aku akan tidur di kamar sambil membawa buku. Di tengah hempasan udara
dingin, saat itulah saat paling bahagia dan tentram yang paling aku rasakan.
Berimajinasi di hangatnya selimut yang menutupi tubuh sambil membaca buku.
Karena dari kecil aku suka membaca, maka mengarang bukanlah hal yang sulit
buatku. Begitu banyak cerpen yang aku tulis, namun tidak sempat aku terbitkan. Hanya catatan
yang terkurung di dalam kamarku. Namun aku sangat bangga saat aku melihatnya.
Dan saat itu, aku sangat
menyukai sekolah. Karena aku dapat mengekspresikan seluruh kesukaanku membaca
dalam prestasi di segala hal. Semuanya terasa menakjubkan saat aku menginjak
bangku sekolah mulai dari SMP sampai SMK. Aku sellau belajar mandiri dan tidak
pernah menyerah.
Aku selalu mengambil
segala hal yang tersulit dan membuktikan pada semua orang bahwa aku mampu
melakukan apa yang mereka anggap mustahil. Dan hal itu adalah sesuatu yang
menakjubkan bagiku.
Hobiku dari SMP masih
sama, membaca buku. Bahkan sampai kakak yang ada di perpustakaan hafal padaku
karena seringnya aku kesana. meskipun yang aku pinjam tak jauh-jauh dari buku
cerita, namun ternyata itu sangat efektif untuk menumbuhkan minat dan bakatku
mulai dari kecil.
Meskipun anggapan mereka,
Fisika adalah pelajaran yang sulit, namun tidak bagiku. Fisika adalah pelajaran
yang masih bisa aku pelajari dengan baik. Bahkan karena kegigihanku menghafal
rumus fisika besera hukum-hukumnya, aku mendapatkan nilai 100 untuk ulangan
pertama fisikaku.
Teman-temanku di SMP
sangat baik orangnya. Aku sangat menyukai pelajaran Matematika, bahasa Inggris,
dan Biologi. Karena Biologi selalu menaarik saat kita harus belajar secara
langsung di lab. Dan hal itu adalah hal yang sangat menyenangkan.
Aku sangat rajin
menghafal pada waktu SMP. Ingatanku sangat tajam dan aku memiiliki prestasi
yang menggembirakan saat aku duduk di bangku SMP dan semuanya terasa sangat
indah saat itu.
Saat SMA, aku juga paling
rajin ke perpusda Magetan, meskipun jaraknyacukup jauh dari rumahku. Dan disana
sangat sepi sekali. Terakadang hanya aku yang ada disana sendirian. Namun aku
menikmati setiap waktuku. Dan saat itu aku mulai tertarik untuk mencari buku
tentang pelajaran sekolah mulai dari IPA, bahasa Inggris dan Matematika. Dan
secara mandiri aku mengkopinya untuk belajar sehingga aku sangat menonjol di
kelas bahasa Inggris dan matematika. Suatu hal yang sangat aku syukuri.
Bahkan aku membawa
mukenah dan makanan saat aku ke perpustakaan, karena bisa langsung sholat
disana tanpa haaarus pulang ke rumah. Akulah orang terakhir yang berada di
perpustakaan tersebut sampai
perpustakannya tutup jam 8 malam.
Semua buku yang menarik aku pinjam dan aku pelajari di rumah. Belajar
rasanya seperti makan pizza, aku ingin melahapnya cepat-cepat supaya habis. Dan
hal itu sangat menyenangkan.
Saat SMA pun aku sangat
aktif. Lingkungan sekolah sangat akrab denganku. Entah berapa kali aku tidur di
sekolah sehingga membuatku terasa akrab disana. Aku bangga bisa pulang sore dan
menjaadi bagian dari aktivitas sekolah. Aku sangat bangga saat ada rapat OSIS
meskipun harus mengorbankan jam belajarku di kelas. Aku sangat senang saat
harus mengikuti kegiatan yang mengharuskanku menginap di sekolah. Aku sangat
bangga dan bahagia. Rasanya aku merindukan sekali saat-saat seperti itu.
Malam-malam sholat tahajud. Sholat idhul adha di sekolah. Dan menjadi bagian
terpenting dalam masa sekolahku.
Aku tidak pernah peduli
bahwa aku pulang sore. Aku tidak pernah tidur siang, sehingga tidak pernah
merasa ngantuk saat siang, dan tidak pernah memperhatikan apakah sudah makan
siang atau belum. Semua yang aku rasakan hanyalah kebahagiaan yang teramat
karena menjadi bagian penting di dalam sekolah tersebut dan aku ingin masa-masa
itu kembali. Aku sangat aktif dan
bertanggung jawab untuk melaksanakan segala amanat yang dibebankan padaku.
Sehingga puas rasanya saat bapak atau ibu guru memujiku. “Kamu sudah pernah
melihatnya ditempat lain kok bisa membuat sehebat ini?”, “Wah, pantas kamu rapi
membuatnya, kamu kan dari Jurusan Administrasi perkantoran” dan banyak hal lagi
yang diutarakan. “
Aku pernah menjadi junior
OSIS dan aku juga pernah merasakan menjadi senior dan keduanya teramat berharga
untuk ku, ssehingga membuatku selalu mengenangnya dengan baik. Menjadi anggota
OSIS dan majalah sekolah adalah sebuah hal yang sangat membanggakan untukku. Semua
adik kelas mengenalku dengan baik, karena aku sering mengikuti lomba Debate
English dan juga berbagai lomba lain di sekolah.
Imajinasiku sangat tinggi
saat itu. Kuliah di Jepang adalah suatu impian tertinggiku saat itu dan kau
harus membayarnya kelak di kemudian hari. Semuanya terasa sangat indah tanpa
terasa waktu berjalan dengan cepat. Sekarang aku bertanya, kemanakan laluanku
di masa depan. Aku tidak tahu. Yang aku tahu bahwa aku yakin bahwa Allah akan
selalu menolongku. Dan tugasku sekaaarang adalah hanya belajar dan terus
belajar untuk mendapatkan prestasi yang terbaik sesuai dengan bakat dan
minatku.
Aku sudah membuktikan
pada dunia, bahwa aku tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cita-cita dan
impianku. Dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah menyerah. Aku terus
berusaha dan berdoa pada Allah agar aku selalu diberi kemudahan dan jalan
keluar. Aku tidak akan pernah bisa memutar yang telah berlalu, namun aku cukup
mensyukuri hari ini dan terus berikhtiar dan berdoa melalui sholat fardhu dan
tahhajudku agar aku diberi kesempatan untuk terus menebarkan kebaikan di atas
bumi-Nya. Dan ku tidak akan menyerah samai kapanpun.
Comments
Post a Comment