Skip to main content

Mengajar itu seni (Suka duka cerita menjadi guru les)




Kini aku punya kerja part time baru,  yaitu ngajar les privat anak-anak. Setelah ngajar anak kecil berbagai usia, mulai dari TK, SD, SMP sekarang aku udah lebih kaya pengalaman dalam menangani anak-anak dengan segala problematikanya. Baru pengalaman aja sih, belum ketemu solusinya. Baru deh terasa susahnya jadi ibu guru. Mungkin dulu aku pas kecil juga kayak gitu. Mungkin guruku juga ngerasa kesulitan dalam membimbing aku. Jadi terima kasih ya ibu dan bapak guru.
Nah,selain itu, hal itu tentu sangat menguntungkan bagiku, karena kan suatu saat aku juga akan menjadi ibu, so penting banget buatku untuk mulai mengetahui sifat dan karakter anak, jadi aku punya pengalaman dalam mendidik anakku sendiri nantinya. Ternyata masa kanak-kanak adalah masa emas dalam penentuan masa depan anak nantinya. Jadi penting banget bagi para ibu dan keluarga tentunya dalam membangun karakter dan kepribadian anak sejak kecil. Dari masa kanak-kanak itulah nantinya akan terbentuk apakah si anak ini nanti akan jadi pintar, bodoh, pemberani, penakut, sukses atau gagal. Karena masa ini adalah masa awal untuk pembangunan pondasi anak dalam mengembangkan kehidupan mereka.
Selama ngajar les anak, aku lebih banyak berinteraksi dengan banyak keluarga dengan berbagai karakter mereka. Ada keluarga yang sangat peduli banget sama anak mereka, ada yang acuh dan tak acuh dan bisanya cuma nuntut anaknya jadi pinter aja yang di les’in dan lain sebagainya. Selain itu aku jadi kenal berbagai karakter anak-anak. Ada yang kreatif dan aktif, ada yang ngantukan dan pasif bbanget serta cepat bosan. Ada yang biasa-biasa saja dan sedang-sedang aja. Banyak deh karakter anak, namun yang terpenting kita harus memahami dan membawa mood belajar mereka menjadi lebih baik dan memancing mereka untuk lebih berkembang ke arah positif.
Selama ini kita mengenal dua julukan pada anak. Saat mereka sekolah akan kita ketahui bahwa ada dua jenis karakter anak di dasarkan pada nilai atau prestasi akademik mereka, yaitu anak pandai dan anak bodoh. Hal itulah sesungguhnya yang seharusnya tidak terjadi. Jangan pernah menyebut, memanggil anak Anda, murid anda, keponakan Anda, tetanggan Anda atau siapapun kanak-kanak di dunia ini ‘anak bodoh’. Karena label atau julukan tersebut sangat merusak jaringan otak dan karakter anak yang akan menyebabkan mereka benar-benar bodoh.
Yang benar tidak ada anak bodoh di dunia ini, yang ada adalah anak-anak yang memiliki perbedaan karakter, anak-anak yang memiliki kelebihan di bidang tertentu dan kekurangan di bidang yang lain pula. Namun selama ini kita lebih sering menilai kepandai seorang anak didasarkan pada nilai akademisnya saja di sekolah. Seperti kepamdaiannya dalam matematika, IPA, Fisika ataupun ilmu eksak yang lain. Jika seseorang anak tidak bisa matematika namun pndai dalam olahraga atau musik, mereka tidak akan dianggap pandai. Mereka hanya dianggap anak bodoh yang harus belajar matematika dan melupakan kelebihan mereka di bidang olaraga atau musik.
Hal ini tentu sangat salah, karena kecerdasan manusia itu berbagai macam dan berbeda-beda. Yang terpenting adalah mereka bisa mengembangkan kemampuan dan kelebihan yang mereka miliki. Mencari bakat dan minat yang terpendam dalam diri mereka dan mengembangkannya sebagai bekal hidup nanti melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan karakter mereka.
Kecerdasan manusia sangat beragam dan berbeda-beda. Seperti layaknya bunga  di taman yang akan indah jika berwarna-warni, jadi sangat penting bagi kita para orang tua dan guru untuk membantu mereka anak-anak kita yang lemah dalam kecerdasan itelejensia namun menonjol dalam berbagai kecerdasan lain untuk terus mengembnangkan diri mereka tanpa merasa minder. Tanpa terbebani dengan label bahwa mereka bodoh. Namun menumbuhkan kepercayaan diri mereka untuk terus maju menjadi para peseni lukis terbaik, menjadi penyanyi terbaik, menjadi pengarang buku terbaik dan lain sebagainya. Karena yang kita butuhkan di dunia ini bukan hanya ahli matematika saja. Jadi berhentilah untuk menghakimi anak anda dan mengatakan mereka tidak pintar. Berhentilah terus memaksa anak Anda mempelajari pelajaran yang tidak mereka sukai setiap hari dan menjadikan mereka stres. Namun bantulah mereka untuk dapat belajar pada matematika namun tetap dapat mengembangkan bakat dalam diri mereka.
Balajar sesuatu yang kita sukai seperti bukan belajar, namun seperti bermain. Bermain dengan hobi kita dan akan menghasilkan sesuatu yang sangat luarrrrrrrrrr biasa.
Anak Anda sangat LUAR BIASA, bantu mereka untuk menjadi generasi masa depan yang berbakat dan memimpin kita ke arah perubahan... Jangan biarkan mereka terpuruk dalam kebodohan. Kenali mereka, sertai perkembangan mereka dan jadikan mereka LUAR BIASA..........

Comments

Popular posts from this blog

Program membuat diskon dalam c#

 Hellow... ketemu lagi... Nie kita mau berbagi contoh pemrograman berbasis objek dalam bahasa C#. Salah satu hal yang baru dalam C# adalah penggunaan Console.Write dengan Console.Writeline. kedua-duanya pada dasarnya sama yaitu meminta menampilkan output pada layar, namun yang membedakan adalah kalo writeline, tulisan yang akan ditampilkan akan diberi jarak satu baris. Bisa juga  penambahan jarak diganti dengan backslash + n (\n) using System; using System.Collections.Generic; using System.Linq; using System.Text; namespace ConsoleApplication5 {     class Program     {         static void Main( string [] args)         {         double t, d, b;         Console .Write( "Total Belanja = " );             t = double .Parse( Console .ReadLine());             if (t < 150000)             {                 d = t * 0 / 100;                 b = t - d;             Console .WriteLine( "Diskon = " + d.ToString());          

ALGORITMA PEMROGRAMAN

Delivered by FeedBurner Minggu, 13 Maret 2011 Pengenalan Algoritma dan Analisa Kasus 1.1            Definisi Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang  disusun secara sistematis Sebagai pembanding,disini dikemukakan definisi kata algoritma menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Balai Pustaka Tahun 1988 : Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah 1.1.1     Struktur Dasar Algoritma Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi, pemilihan aksi dan pengulangan aksi. Ketiga jenis langkah tersebut membentuk konstruksi suatu algoritma. Jadi sebuah algoritma dapat dibangun dari tiga buah struktur dasar,yaitu : Runtunan ( Sequence ) Pemilihan ( Selection ) Pengulangan ( Repetition )