PADAMU IBU |
Peran serta wanita masa kini bahkan lebih terpecaya daripada seorang lelaki. Karena seorang wanita cenderung lebih sabar, teliti dan telaten. Oleh karena itu tidak salah jika wanita dianggap sebagai tiang negara. Selain itu, keberhasilan seorang lelaki biasanya termotivasi berkat adanya dukungan seorang wanita disisinya seperti sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa “behind the man there is a woman. “
Oleh karena itu kita sebagai wanita, seyogyanya menyadari potensi yang kita miliki. Dan kita harus memanfaatkan dan menggali untuk dikembangkan agar bermanfaat. Setiap wanita mempunyai karakter yang unik , yang berbeda, yang menarik untuk dikembangkan. Wanita merupakan insan luar biasa dan saatnya kita untuk memanfaatkan potensi tersebut. Sebagai agen perubahan yang akan mengubah dunia. Contoh wanita yang mendampingi kesuksesan seorang lelaki adalah mantan ibu negara kita ibu Tien Soeharto. Beliau sangat cekap dan cekatan. Karena dukungannya pak Harto dapat memimpin ini selama 7 periode. Begitu Ibu Tien meninggal, pak Harto kehilanagan tiang dan sandaran hatinya. Karya Bu Tien yang beliau persembahkan untuk Indonesia salah satunya adalah taman mini indonesia indah . Terinspirasi dari Thailand, Bu tien dapat mewujudkan taman yang indah yang sampai saai ini masih dapat kita nikmati keindahannya.
Yang kedua adalah Mantan Menteri kesehatan Dr H Siti Fadilah Supari. Terobosan beliau dalam bidang kesehatan sungguh sangat banyak. Beliau yang menggagas Askeskin dan menyempurnakannya menjadi program Jam kesmas. Beliau banyak melakukan perombakan di Departemen Kesehatan. Beliau yang pertama kali berani mendobrak kebusukan laboratorium milik Angkatan tentara Amerika di Indonesia NAMRU II. Mengobrak abrik kebobrokannya dan menghentikan penelitian yang tidak jelas manfaatnya untuk masyarakat Indonesia. Jasa beliau dan keberpihakan pada masyarakat miskin terlihat saat mengeluarkan kebijakannya untuk mencantumkan harga eceran tertinggi pada semua jenis obat yang di jual di Indonesia, sehingga tidak terjadi permainan harga di tingkat konsumen.
Selain itu beliau dengan lantang melawan negara-negara maju dalam ketidakadilan yang mereka lakukan pada negara miskin yang semena-mena yang terjadi dalam kasus virus flu burung. Pada kasus itu beliau dengan berani memprotes kebijakan WHO yang mewajibkan negara yangpandemik flu burung untuk mengirimkan sampel virus kepada WHO untuk dapat digunakan untuk membuat vaksin flu burung. Anehnya, negara pengirim virus H5N1 itu tidak diberi tahu perkembangan virus tersebut. Negara pandemik yang mayoritas negara berkembang juga terlindas karena mendapat vaksin secara terbatas dan harus membelinya dengan harga yang sangat mahal. Sedangkan negara maju yang notabene tidak terjangkiti virus tersebut mendapat jatah vaksin yang lebih banyak. Suatu keanehan telah terjadi dan permainan kotor terasa berjalan.
Karena tidak tahu dimana virus yang mereka kirim, Dr Siti pun kemudian memprotes WHO dan menuduh WHO menggunakan virus tersebut sebagai senjata biologis dengan tujuan agar negara berkembang membeli vakdsin secara berterusan dan memperkaya negara – negara maju.
Comments
Post a Comment