Skip to main content

Sosok Mahasiswa


Ratna Zulia (tengah)
Mahasiswa, memang memiliki kisah yang unik dan berjuta misteri. Di negeri ini, memang tidak mudah untuk dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Mereka yang melanjutkan pendidikan mereka ke perguruan tinggi, sering diidentikkan dengan anak-anak orang kaya. Namun,tidak semua mahasiswa adalah anak orang kaya. Ada juga golongan mereka para pemuda yang haus akan ilmu pengetahuan dan memiliki keinginan yang kuat untuk belajar walaupun kondisi ekonomi mereka pas-pasan. Tapi mayoritas dari golongan ini mempunyai semangat belajar yang kuat dari dalam diri mereka, dan ambisi yang besar. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan belajar yang mereka punya, karena mereka sadar tidak semua orang memiliki kesemapatan untuk melanjutkan pendidikan sampai sarjana. Berbeda dengan kalangan anak orang kaya yang menjadikan kuliah sebagai ajang untuk cari gengsi, popularitas dan gelar sarjana semata. Dan pada kesempatan ini, saya ingin mengangkat kisah dari seorang gadis luar biasa dari Lampung yang melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Untuk sosok pada kali ini, saya akan mengangkat kisah tentang teman kos saya yang bernama Ratna.

Ratna Zulia, seorang anak Lampung yang menerobos adat kempungnya untuk tetap melanjutkan pendidikan meski hal itu dianggap tabu oleh masyarakat disekelilingnya. Pada waktu SMA, dia meninggalkan kampung halamannya dan pergi ke Jawa untuk melanjutkan pendidikannya. Masyarakat kampungnya menganggap  bahwa seorang anak tidak perlu belajar tinggi-tinggi. Cukup lulus SMP dan kemudian bekerja dan menikah. Karena mereka menganggap bahwa tidak ada gunanya sekolah hingga SMA atau Perguruan tinggi. Sama saja bagi mereka, lulusan SMP pun masih bisa menjadi orang kaya.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan yang masih sangat rendah di kalangan masyarakat sekelilingnya tak lantas membuatnya surut semangat untuk melanjutkan sekolah. Dengan ambisi dan cita-cita yang kuat, ia berhijrah ke Jawa untuk  melanjutkan pendidikan SMA-nya. Walau jauh dari orangtua dalam usia yang masih relatif muda, tak melunturkan semangatnya untuk menimba ilmu.
Berada pada lingkungan baru, dengan adat yang baru bukan hal yang mudah untuk memulai proses adaptasinya. Di rumah neneknya di Boyolali, Ratna kecil meneruskan sekolahnya. Pekerjaan buliknya yang memiliki usaha katering membuat ia harus membantu melakukan pekerjaan rumah yang lumayan banyak. Menyuci piring, bersih-bersih rumah, menyuci baju adalah pekerjaannya setiap hari. Walau berat namun ia tetap bersemangat menjalani harinya, dalam hatinya masa depannya esok masih akan secerah mentari. Pemikirannya sangat sederhana, pribadinya sangat sederhana. Bagaimanapun Ratna berhasil melalui setiap rintangan yang ia hadapi dan dapat menamatkan pendidikannya hingga SMK. Senyum pun terukir dari bibirnya, karena langkahnya tidak sia-sia.
Setamatnya dari SMK  , kehausannya akan ilmu membuat ia ingin menuntut ilmu hingga perguruan tinggi, namun keadaan ekonomi keluarganya tidak memungkinkan. Ia pun ingin bekerja dahulu di Malaysia dan mengumpulkan uang untuk kuliah. Namun keinginannya untuk bekerja di Malaysia tidak direstui ibunya. Ibunya pun mengalah dan menyuruhnya untuk melanjutkan sekolahnya tanpa harus bekerja terlebih dahulu.
Ratna pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dari Boyolali, ia pergi ke Surakarta dan mendaftar di Universitas Negeri Surakarta. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Ia tidak diterima di universitas negri tersebut. Ia pun berhijrah ke Ponorogo dan mendaftar di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMP), ia memilih disana karena kakaknya berada di Magetan dan dekat dengan Universitas tersebut. Keinginan awalnya untuk memilih jurusan akuntansi melanjutkan jurusan yang ia ambil di SMK urung ia lakukan. Melihat jurusan akuntansi pada UMP masih belum terakreditasi. Ia pun beralih pada jurusan matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Walaupun memiliki background yang berbeda, namun ia membuktikan eksitensinya dan keseriusannya untuk kuliah. Ia dapat menjalani kuliah matematika dengan baik dan dengan indeks prestasi yang memuaskan. Namun, pada semester ketiga rintangan kecil kecil kembali mengujinya. Ibunya menelepon dan menyuruhnya untuk berhenti kuliah. Ibunya tidak sanggup untuk membiayai lagi. Walau hatinya mendung mendengar permintaan ibunya, namun Ratna bersikeras untuk melanjutkan kuliahnya. ia tidak ingin kuliah yang ia tempuh selama tige semester itu sia-sia. Ia menyesalkan larangan ibunya dulu, untuk bekerja terlebih dahulu sebelum kuliah. Hati ibu mana yang tak luluh melihat tekad anaknya yang kuat untuk sekolah. Ibunya pun tidak lagi memintanya untuk berhenti kuliah. Dan terus berusaha untuk membiayainya.
Ratna pun mengerti kesusahan dalam mencari uang yang dialami ibunya. Dia pun tidak ingin menyusahkan kedua orangtuanya untuk membiayainya. Allah memberi rezeki dari jaln yang tidak pernah disangka oleh hambanya. Ia ditawari bekerja di sebuah Bimbingan belajar swasta di kota Ponorogo. Ia pun dapat kuliah sambil mengajar. Walaupun tidak banyak yang ia dapat dari kerja sampingan itu, ia masih bersyukur dan mejalaninya. Dengan mengajar selama dua jam pada hari Sabtu, ia memperoleh uang Rp 50.000,- dan uang itu dapat ia pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama satu minggu. Dan sejak saat itu ia tidak lagi meminta uang pada orangtuanya lagi sebagai biaya hidup. Ia hanya meminta uang untuk biaya kuliah saja. Dengan Rp 50.000,- ia terus tegar untuk bertahan hidup.
Begitulah kisah seorang gadis sederhana namun memiliki ketegaran yang luar biasa. Keinginannya yang kuat menembus kemustahilan ruang dan waktu. Semangatnya menerjang dan merobohkan segala tembok ketidakmungkinan. Dan ia membuktikan bahwa untuk menuntut ilmu tidak hanya perlu uang yang banyak. Menuntut ilmu tidak hanya sebatas dalam ruang kuliah saja. Namun, menuntut ilmu adalah kewajiban seorang muslim dan harus diperjuangkan bagaimanapun jua kondisinya. Dimanapun ia berada dan dalam kondisi apapun jua.
Ratna Zulia, saat ini mencatatkan diri sebagai mahasiswa semester lima, Jurusan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Semoga menginspirasi....
Nantikan sosok mahasiswa berikutnya yaitu Heru Prasetyo, anak dari kaki Gunung Lawu yang memiliki perjuangan dan ketegaran juga. Sampai jumpa pada edisi minggu depan.

created by : Rahma Martiana
student of IT programme
at Muhammadiyah University of Ponorogo

Comments

Popular posts from this blog

Program membuat diskon dalam c#

 Hellow... ketemu lagi... Nie kita mau berbagi contoh pemrograman berbasis objek dalam bahasa C#. Salah satu hal yang baru dalam C# adalah penggunaan Console.Write dengan Console.Writeline. kedua-duanya pada dasarnya sama yaitu meminta menampilkan output pada layar, namun yang membedakan adalah kalo writeline, tulisan yang akan ditampilkan akan diberi jarak satu baris. Bisa juga  penambahan jarak diganti dengan backslash + n (\n) using System; using System.Collections.Generic; using System.Linq; using System.Text; namespace ConsoleApplication5 {     class Program     {         static void Main( string [] args)         {         double t, d, b;         Console .Write( "Total Belanja = " );             t = double .Parse( Console .ReadLine());             if (t < 150000)             {                 d = t * 0 / 100;                 b = t - d;             Console .WriteLine( "Diskon = " + d.ToString());          

ALGORITMA PEMROGRAMAN

Delivered by FeedBurner Minggu, 13 Maret 2011 Pengenalan Algoritma dan Analisa Kasus 1.1            Definisi Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang  disusun secara sistematis Sebagai pembanding,disini dikemukakan definisi kata algoritma menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Balai Pustaka Tahun 1988 : Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah 1.1.1     Struktur Dasar Algoritma Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi, pemilihan aksi dan pengulangan aksi. Ketiga jenis langkah tersebut membentuk konstruksi suatu algoritma. Jadi sebuah algoritma dapat dibangun dari tiga buah struktur dasar,yaitu : Runtunan ( Sequence ) Pemilihan ( Selection ) Pengulangan ( Repetition )

Mengajar itu seni (Suka duka cerita menjadi guru les)

Kini aku punya kerja part time baru,   yaitu ngajar les privat anak-anak. Setelah ngajar anak kecil berbagai usia, mulai dari TK, SD, SMP sekarang aku udah lebih kaya pengalaman dalam menangani anak-anak dengan segala problematikanya. Baru pengalaman aja sih, belum ketemu solusinya. Baru deh terasa susahnya jadi ibu guru. Mungkin dulu aku pas kecil juga kayak gitu. Mungkin guruku juga ngerasa kesulitan dalam membimbing aku. Jadi terima kasih ya ibu dan bapak guru. Nah,selain itu, hal itu tentu sangat menguntungkan bagiku, karena kan suatu saat aku juga akan menjadi ibu, so penting banget buatku untuk mulai mengetahui sifat dan karakter anak, jadi aku punya pengalaman dalam mendidik anakku sendiri nantinya. Ternyata masa kanak-kanak adalah masa emas dalam penentuan masa depan anak nantinya. Jadi penting banget bagi para ibu dan keluarga tentunya dalam membangun karakter dan kepribadian anak sejak kecil. Dari masa kanak-kanak itulah nantinya akan terbentuk apakah si anak ini n