Skip to main content

The Diary of Rahma...

HIDUP ADALAH TAKDIR, NAMUN KEHIDUPAN ADALAH PILIHAN...

        Akhir-akhir ini, aku memiliki semangat baru untuk hidup. Jika ditanya dari mana awal semangat itu adalah dari kesukaanku nonton film Korea dan gandrung sama K-Pop. Mungkin orang menganggap aneh hobiku tersebut, namun dari apa yang aku senangi, aku selalu menarik benang merah yang dapat ku petik. Suatu hikmah yang bisa kuambil dari sisi positifnya, dan meskipun hanya sedikit namun aku tetap mendapatkannya.
Aku melihat betapa kerasnya kehidupan di Korea. Kerja keras bukan hanya tanggung jawab, namun adalah budaya dan kebiasaan yang hampir otomatis dilakukan setiap orang. Dan betapa orang yang tidak mau bekerja keras tidak akan mendapat apa-apa. Selain itu aku sangat kagum dengan ketulusan mereka. Dari situ aku belajar mengenai budaya negara lain. Perbedaan kondisi dan latar-belakang yang menyebabkan kita memiliki budaya yang berbeda dan berusaha untuk memahami orang lain. Hari ini, kurang lebih aku telah 4 tahun meninggalkan bangku sekolah SMA. Bagiku masa SMA adalah masa yang paling indah, karena aku dapat memperoleh kesempatan dan puncak kebahagiaan dari hasil kerja kerasku belajar secara mandiri. Dan saat SMA aku sangat menggebu-gebu untuk dapat melanjutkan kuliah, namun semua itu harus pupus karena ketiadaan biaya. Dan akupun memutuskan untuk bekerja di luar negeri terlebih dahulu, yaitu di Malaysia sebagai pekerja pabrik. Namun aku berjanji akan kembali setelah 2 tahun dan melanjutkan studi ku di perguruan tinggi. Malaysia adalah negara dengan budaya yang hampir mirip dengan Indonesia.

Dan untuk pertama kalinya aku dapat menginjakkan kakiku di luar negeri. Negeri ini sama dengan negeri kami, sehingga tidak ada culture shock yang berarti. Yang membedakan adalah kemakmurannya yang jauh lebih baik dan tingkat keteraturannya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Indonesia. Bekerja keras membanting tulang di Malaysia meberiku beribu pelajaran dan pengalaman hidup yang tidak terbeli. Memiliki keluarga baru yang menyenangkan. Nyaman dengan keteraturannya dan bahagia dalam kebersahajaan di sana membuatku terlarut. Dan terkadang melupakan mimpiku untuk dapat melanjutkan kembali studiku.


Namun aku kembali teringat bahwa hidup ini tidak boleh hanya berkutat pada zona aman. Kita harus berani memperbaiki kualitas diri. Terkadang, aku protes kepada Tuhan, kenapa orang yang memiliki semangat untuk menuntut ilmu harus kesulitan untuk dapat terus menimba ilmu. Kenapa aku harus dilahirkan di Indonesia dan kenapa aku tidak dilahirkan di Malaysia atau negara lain yang lebih maju sehingga memudahkan dalam memberi kesempatan untuk membangun hidup dan masa depanku. Aku terus bertanya dan bermonolog dalam hati. Namun aku akhirnya mengerti, di setiap ketentuan_Nya pasti ada makna dalam yang tersembunyi. Pasti Allah akan memiliki tujuan dalam setiap ketentuan-Nya. Dan hidup kita tidak hanya untuk mencari tujuan mengapa kita hidup namun juga mencari tujuan mengapa Tuhan menciptakan kita.

Dua tahun yang penuh arti pun aku tinggalkan dan kembali ke negeri tercinta Indonesia. Aku langsung mendaftarkan diriku ke salah satu perguruan tinggi. Setelah sholat istikhoroh dan pemikiran yang panjang, maka aku memutuskan untuk masuk ke jurusan IT di sebuah Universitas kecil di kota Ponorogo. Awal tahun pertama kembali di negeriku sendiri membuatku merasakan culture shock yang sangat hebat. Terbiasa dengan keteraturan dan kembali ke sebuah kesemrawutan membuatku terus mengeluh dan protes. Mengeluh tentang harga sembako, mengeluh tentang antrian bensin, mengeluh tentang jalan raya yang rusak, sistem pemerintahan yang bobrok dan semuanya terasa berat di awal tahun pertama ku kembali. Kembali ke duniaku yang dulu tempat aku tumbuh besar, namun semuanya terlihat dari kacamata berbeda setelah aku mengenal arti negara dan masyarakat berkeadilan dari negara lain. Semua terasa tidak adil di sini.


Aku berusaha untuk terus beradaptasi dengan lingkunganku yang baru. Membiasakan diri dengan keadaan dan lingkunganku dan berusaha melihat segala sesuatu dari sisi positifnya meskipun hal tersebut sangat jelas adalah sesuatu yang buruk. Berusaha untuk tidak protes dan mengeluh dengan kesemrawutan negeri ini dan berharap serta terus berdoa untuk sebuah perubahan. Karena tidak ada yang kita dapatkan dari keluhan, hanya penyesalan-penyesalan dan akhirnya mematikan potensi diri kita sendiri. Butuh waktu yang sangat lama untuk dapat benar-benar beradaptasi dengan keadaaan dan lingkungan dimana aku hidup. Namun selagi kita ada keinginan, maka Allah akan selalu memberikan jalan. Setelah dua tahun, aku mulai menata kembali hidupku dan mulai untuk mencari kembali rasa keindahan dan kedamaian di negeriku dengan terus bersyukur kepada Allah.

Alhamdulillah semangatku untuk kembali meraih mimpi dan cita-citaku kembali menggebu. Sebagai mahasiswa semester 3, kuliahku tidak terlalu menyita waktuku, sehingga aku banyak mengisi waktuku dengan membaca buku. Mengumpulkan kembali khazanah ilmu yang tercecer karena tak kusirami. Kurajut kembali asaku yang pernah membuncah di kalbu. Dan kini aku harus berpikir bahwa kau harus bisa benar-benar dan dengan sungguh-sungguh menggapai mimpiku. Karena untuk mengumpulkan biaya kuliah yang mahal, akupun berusaha mencari pekerjaan sampingan.

Pekerjaan pertamaku saat semester 3 adalah bekerja di warung bakso milik seorang pegawai Pemda. Tak seperti yang kubayangkan. Pekerjaan itu sungguh berat karena tekanan untuk mendapat target penjualan yang tinggi dari pemiliknya. Selain itu aku harus bekerja multirole, sebagai tenaga penjualan, marketing namun juga harus membantu saat di warung kekurangan orang. Dan hal tersebut sangat memberatkan. Gaji yang amat minim, dan tekanan yang sangat besar karena bosnya sering marah-marah benar-benar melatih kesabaranku. Segala yang kualami, aku jadikan pelajaran untuk membuatku semakin kuat dalam menghadapi hidup ini.

Segala keterbatasan waktu membuatku harus pandai memanfaatkan waktu dan menjaga kuliahku agar tetap lancar. Dan aku tidak mau nilaiku turun karena apapun. Tidak ada toleransi bagi nilai. Harus mendapat yang terbaik dari semua kemampuanku. Meskipun kurasa badanku sangat remuk karena kecapekan, aku tetap mengerjakan tugas dan belajar sampai tengah malam. Saat itu, benar-benar pahit. Namun kepahitan jualah yang mengajarkan kita untuk menghargai rasa tawar terlebih rasa manis.

Setelah beberapa bulan kurasakan aku semakin tidak kuat dan tidak betah bekerja disana dan aku memutuskan untuk keluar. Tidak lama aku menganggur, karena aku terus mencari kerja baru. Aku berharap dapat mengajar les karena dengan itu aku dapat mentransfer ilmu yang kumiliki selain untuk mencari penghasilan sendiri. Dan alhamdulillah, atas rekomendasi temanku, aku mendapatkan murid pertamaku yaitu anak SMP kelas 1.

Dengan penuh kesungguhan aku mengajar anak tersebut. Dan pada awal mengajar, aku merasakan gugup yang luar biasa. Di setiap perempatan lampu merah, aku selalu menelungkupkan tanganku, merasakan kehangatan yang menjalar lewat darahku dan mengumpulkan keberanianku. Terkadang sangat gugup, namun aku terus berjalan dan akhirnya pelan-pelan aku mendapat beberapa murid tambahan. Dengan gaji yang lebih dari cukup. Sampai pada mahasiswa semester 5, aku masih sangat sibuk mengajar karena bertambahnya volume mengajarku. Kegiatan itu aku lakukan dengan penuh tanggung jawab karena aku yakin bahwa yang kita lakukan adalah bagian dalam membangun bangsa dan negara. Tanggung jawab itu harus aku tunaikan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Sampai kegiatan itu menyita waktuku dan aku lupa dengan hobiku masa kecil dulu yaitu menulis. Aku hampir mencurahkan waktuku untuk belajar dan kuliah semaksimal mungkin. Pulang kuliah jam 1, bersih-bersih kos karena tak ada toleransi kos berantakan karena alasan sibuk. Kemudian mengajar di dua tempat yang berbeda sampai jam 9 malam. Saat pulang pun aku sudah sangat lelah sehingga tidak sempat lagi menulis barang selembar pengalaman ataupun sekedar diari. Setelah banyak membaca buku, seperti buku Steven R Covey dan buku bahasa Inggris lainnya tentang Self-Improvement dan Self-Disciplint membuatku lebih memahami hidup ini dan menghargai waktu.

Kita harus terus bergairah menjalani hidup. Terkadang kita merasa sibuk, namun kini aku yakin bahwa sesibuk apapun, aku harus menyempatkan waktuku untuk menulis dan membaca buku. Tidak ada kata sibuk jika kita mampu mengelola waktu kita dengan baik. Tidak ada kata tidak mungkin jika kita selalu berusaha di atas rata-rata orang lain. Kini di sela kesibukanku, aku menyempatkan diri untuk selalu menulis buku, update blog untuk terus berbagi ilmu tentang IT dan berbagi inspirasi dan pengalaman hidup. Untuk mencapai titik tertinggi dalam kehidupan ini, terkadang kita harus membayarnya dengan harga yang mahal. Namun selagi ada niat, keinginan yang kuat dan kesungguhan, kita pasti mampu mewujudkan apa yang kita impikan menjadi kenyataan. HIDUP INI MEMANG TAKDIR, TETAPI KEHIDUPAN ADALAH PILIHAN.

Tidak ada kata terlambat dalam hidup ini. Tuhan pasti mendengar tujuan dan keinginan tulus kita, dan ingat Allah selalu memberi jalan selagi semangat kita tak pernah pudar. Dan mimpiku ke depan adalah melanjutkan kuliah hingga S2 dan S3. Membangun bisnis sendiri dalam bidang pendidikan, menjadi motivator yang dapat menginspirasi banyak orang dan memiliki banyak anak asuh untuk dapat diberdayakan dalam menimba ilmu di dunia ini. Menjadi istri yang sholihah, dan menjadi ibu yang baik untuk dapat membina putra-putri menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Amin. Aku terus berani bermimpi tinggi, selagi bermimpi itu gratis. Aku terus bermimpi dan aku yakin bahwa aku bisa mewujudkannya. Kita harus percaya akan kekuatan mimpi yang dapat mendorong kita menjadi lebih baik.

The ACHIEVERS ARE BIG DREAMERS. Karena segala kemajuan teknologi yang ada pada peradaban manusia kini dulunya ialah merupakan mimpi dan khayalan para nenek moyang terdahulu yang sekarang menjadi serba nyata. Allah pasti memberi jalan bagi hamba_Nya yang tekun dan bersungguh-sungguh untuk dapat meraih keridhoan-Nya di dunia dan akhirat. Karena Allah menyukai orang-orang yang selalu berpikir dan meninggikan orang-orang yang berilmu beberapa derajat. Selamat menyambut kesuksesan. The journey of one thousnad mile begins from single step... :) Dont give up...

Comments

Popular posts from this blog

Program membuat diskon dalam c#

 Hellow... ketemu lagi... Nie kita mau berbagi contoh pemrograman berbasis objek dalam bahasa C#. Salah satu hal yang baru dalam C# adalah penggunaan Console.Write dengan Console.Writeline. kedua-duanya pada dasarnya sama yaitu meminta menampilkan output pada layar, namun yang membedakan adalah kalo writeline, tulisan yang akan ditampilkan akan diberi jarak satu baris. Bisa juga  penambahan jarak diganti dengan backslash + n (\n) using System; using System.Collections.Generic; using System.Linq; using System.Text; namespace ConsoleApplication5 {     class Program     {         static void Main( string [] args)         {         double t, d, b;         Console .Write( "Total Belanja = " );             t = double .Parse( Console .ReadLine());             if (t < 150000)             {                 d = t * 0 / 100;                 b = t - d;             Console .WriteLine( "Diskon = " + d.ToString());          

ALGORITMA PEMROGRAMAN

Delivered by FeedBurner Minggu, 13 Maret 2011 Pengenalan Algoritma dan Analisa Kasus 1.1            Definisi Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang  disusun secara sistematis Sebagai pembanding,disini dikemukakan definisi kata algoritma menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Balai Pustaka Tahun 1988 : Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah 1.1.1     Struktur Dasar Algoritma Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi, pemilihan aksi dan pengulangan aksi. Ketiga jenis langkah tersebut membentuk konstruksi suatu algoritma. Jadi sebuah algoritma dapat dibangun dari tiga buah struktur dasar,yaitu : Runtunan ( Sequence ) Pemilihan ( Selection ) Pengulangan ( Repetition )

Mengajar itu seni (Suka duka cerita menjadi guru les)

Kini aku punya kerja part time baru,   yaitu ngajar les privat anak-anak. Setelah ngajar anak kecil berbagai usia, mulai dari TK, SD, SMP sekarang aku udah lebih kaya pengalaman dalam menangani anak-anak dengan segala problematikanya. Baru pengalaman aja sih, belum ketemu solusinya. Baru deh terasa susahnya jadi ibu guru. Mungkin dulu aku pas kecil juga kayak gitu. Mungkin guruku juga ngerasa kesulitan dalam membimbing aku. Jadi terima kasih ya ibu dan bapak guru. Nah,selain itu, hal itu tentu sangat menguntungkan bagiku, karena kan suatu saat aku juga akan menjadi ibu, so penting banget buatku untuk mulai mengetahui sifat dan karakter anak, jadi aku punya pengalaman dalam mendidik anakku sendiri nantinya. Ternyata masa kanak-kanak adalah masa emas dalam penentuan masa depan anak nantinya. Jadi penting banget bagi para ibu dan keluarga tentunya dalam membangun karakter dan kepribadian anak sejak kecil. Dari masa kanak-kanak itulah nantinya akan terbentuk apakah si anak ini n